Senin, 24 Juni 2013

Singapore Open 2013


Lining Singapore Open Super Series 2013-bc#15

Kepengurusan baru PBSI mulai menunjukkan hasil yang positif, sektor Tunggal Puteri dan Ganda Puteri yang selama ini merupakan titik lemah Bulutangkis Indonesia, mulai menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Di bawah asuhan pelatih bertangan dingin yang pernah melahirkan Susi Susanti, Liang Chiu Sia, para pemain muda puteri Indonesia mulai menunjukkan kemampuan untuk mengimbangi pemain2 puteri papan atas dunia, seperti Saina Nehwal, Li Xuerui maupun Wang Yihan.
Lindaweni Fanetri yang selama ini berada di bawah bayang2 Adrianti Firdasari maupun Maria Febe, sedikit demi sedikit mulai menunjukkan kelasnya sebagai pemain kelas dunia. Hasil positif di kejuaran Indonesia Open 2013 yang lalu, berlanjut di turnamen superseries Singapore Open 2013. Lindaweni pada babak 8 besar berhasil mengatasi perlawanan pemain nomor satu India, Saina Nehwal lewat pertarungan 3 game yang menarik. Lindweni yang memang sering terlambat panas, kehilangan game 1. Namun setelah jedah 2 menit, menerima instruksi dari sang pelatih, pada game ke 2 maupun ke 3, Lindaweni tidak terbendung untuk mendikte jalannya pertandingan. Saina yang berusaha keluar dari tekanan, tidak mampu melakukannya, akhirnya Lindweni berhasil maju ke babak semifinal superseries untuk pertama kalinya.
Pada babak semifinal, Lindaweni berhadapan dengan pemain ulet China, Wang Yihan. Seperti biasa, Lindaweni yang lambat panas, ketinggalan cukup jauh pada game 1, 11-17. Namun dengan permainan yang konsisten, Lindaweni mampu melayani permainan Wang Yihan, sampai akhirnya Wang melakukan beberapa kesalahan hingga skor menjadi 17-17. Lindaweni kembali tertinggal hingga point 18-20. Wang yang hanya membutuhkan 1 poin untuk menutup game 1 ini malah bermain tidak konsisten, hal ini dimanfaatkan Lindaweni sehingga kedudukan menjadi sama 20-20. Wang yang kelihatan sedikit down, akhirnya tidak mampu keluar dari tekanan sehingga Lindaweni menutup game 1 ini dengan skor 22-20.
Pada Game 2, Wang Yihan bermain sangat fokus, Wang Yihan seakan tidak memberikan kesempatan kepada Lindaweni untuk mengembangkan permainan. Hampir sepanjang game 2, Wang Yihan unggul di setiap poin. Wang memenangkan game ke 2 ini dengan skor 21-17.
Setelah beristirahat 5 menit, kedua pemain mulai pulih staminanya. Wang Yihan yang berada diatas angin, langsung menggempur Lindaweni hingga kedudukan 15-10. Namun seakan mempunyai tenaga baru, Lindaweni mampu meraih poin demi poin hingga malah unggul 1 poin atas Wang Yihan, 16-15. Sayang sekali momen yang sangat baik ini lepas, karena Lindaweni banyak melakukan unforced error. Wang Yihan yang sebelumnya sudah tidak percaya diri, kembali menemukan bentuk permainannya, dan akhirnya unggul di game 3 dengan skor 21-18. Pertandingan yang sangat menarik, penonton yang hadir di National Indoor Arena Singapore amat terhibur dengan permainan kedua pemain ini.

Pada nomor ganda putera, Pasangan yang baru dibentuk belum genap setahun, Muh Ahsan/Hendra Setiawan mulai menunjukan kelasnya sebagai pasangan kelas dunia, dengan kembali mengalahkan pasangan kuat China, Cai Yun/Fu Haifeng pada babak semifinal. Cai/Fu yang mulai digerogoti oleh usia, tidak mampu mengimbangi permainan agresif dari Ahsan/Hendra.
Pada babak final, Ahsan/Hendra kembali berhadapan dengan pasangan kuat Korea, Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun. Lee Yong Dae yang sangat berambisi untuk membalas kekalahannya di turnamen Indonesia dan Malaysia yg lalu, tidak mampu mengimbangi permainan cepat yang dikembangkan Ahsan/Hendra. Pasangan Korea tsb akhirnya harus mengakui keunggulan Ahsan/Hendra untuk ke tiga kalinya berturut2......

Pebulutangkis Tunggal Putera Indonesia, Tommy Sugiarto juga mampu melanjutkan trend positif yang di mulai sejak berhasil mengalahkan pemain nomor 2 dunia asal China, Chen Long pada kejuaraan Singapore Superseries kali ini. Tommy seakan sudah tidak ragu lagi menghadapi pemain2 kelas dunia lainnya. Setelah mengalahkan juara tahun lalu, Wang Zhengming di babak 2. Tommy seakan berada di atas angin. Ujian Tommy ada pada babak semifinal, menghadapi pemain kawakan asal Vietnam, Nguyen Tien Minh. Tommy benar2 menunjukan kemampuannya dalam hal stamina. Pertandingan yang berlangsung sangat menarik itu, diwarnai dengan rally rally panjang yang merupakan gaya khas permainan Tommy. Tommy bermain sangat sabar, dengan menunggu saat yang sangat tepat untuk menghabisi lawannya. Tommy berhasil menang dengan 3 game dalam pertandingan yang menurut penulis adalah pertandingan terbaik di turnamen ini.
Pada babak final, Tommy berhadapan dengan Juara 2x singapore asal Thailand, Boonsak Ponsana. Boonsak yang merupakan pemain favorit di singapore ini, langsung menggebrak pada awal permainan. Tommy yang pada awalnya terkecoh dengan permainan kedut ala Boonsak, mulai mengimbangi permainan Boonsak dengan berhasil menebak pengembalian bola dari Boonsak. Setelah kalah tipis pada game 1, 22-20, Tommy bangkit pada game 2 dan 3. Pada game 2, terlihat Boonsak yang sudah tertinggal jauh, melepas game 1, dengan harapan menyimpan tenaga untuk game 3. Game 3 sempat dihentikan wasit karena Tommy meminta waktu untuk mengatasi cidera pada jari kaki-nya. Dokter pertandingan lalu menutup luka Tommy dan akhirnya pertandingan dilanjutkan. Tommy yang menyadari unggul dari segi stamina, dengan cerdik membuat Boonsak lari ke kiri dan ke kanan untuk mengembalikan bola, sampai akhirnya Boonsak benar2 kehabisan tenaga, dan akhirnya Tommy pun meraih gelar perdananya di turnamen super series.

Pada final kali ini, Indonesia untuk pertama kalinya mengalahkan China dalam perolehan gelar juara dengan meraih 3 gelar (gelar lainnya direbut pasangan ganda campuran, Tontowi/Liliyana), sedangkan china meraih 2 gelar.
Semoga trend positif yang ditunjukan pemain2 Indonesia berlanjut di kejuaraan dunia yang akan datang.........
Selamat kepada para juara........

Quarter Final:
Disc #1:

MD_QF:
KO Sung Hyun/LEE Yong Dae vs Maneepong JONGJIT/Nipitphon PUANGPUAPECH  (21-9 21-16; 30m)
WD_QF: Misaki MATSUTOMO/Ayaka TAKAHASHI vs BAO Yixin/CHENG Shu (21-9 21-18; 37m) excellent match
MS_QF: Boonsak PONSANA vs CHONG Wei Feng (21-10 21-19; 40m)

Disc #2:
MXD_QF:
Tontowi AHMAD/Liliyana NATSIR vs Chris ADCOCK/Gabrielle WHITE (21-14 21-7; 28m)
WS_QF: Lindaweni FANETRI vs Saina NEHWAL (17-21 21-13 21-13; 60m) videobulutangkis.com recommended match’s
SMASH: Taufik Hidayat & Indonesia Open 2013 Highlight



Semi Final:
Disc #1:

MS1_SF:
Tommy SUGIARTO vs NGUYEN Tien Minh (20-22 21-19 21-15; 80m) superb match’s

Disc #2:
WD_SF:
TIAN Qing/ZHAO Yunlei vs Nitya Krishinda MAHESWARI/Greysia POLII (21-16 13-21 21-18; 70m) videobulutangkis.com recommended match’s
MS2_SF: Boonsak PONSANA vs Takuma UEDA (21-8 21-15; 40m)

Disc #3:
WS_SF:
WANG Yihan vs Lindaweni FANETRI (20-22 21-17 21-18; 80m) thrilling match
MD_SF: Mohammad AHSAN/Hendra SETIAWAN vs CAI Yun/FU Haifeng (21-16 21-14; 35m) excellent match



Final:
Disc #1:

MXD_F:
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir vs Yoo Yeon Seong/Eom Hye Won (21-12 21-12; 40m)
WS_F: Wang Yihan vs Li Xuerui (21-18 21-12; 45m) excellent match

Disc #2:
MS_F:
Tommy Sugiarto vs Boonsak Ponsana (20-22 21-5 21-17; 85m) videobulutangkis.com recommended match’s

Disc #3:
WD_F:
Tian Qing/Zhao Yunlei vs Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (21-19 21-16; 55m) excellent match
MD_F: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae (21-15 21-18; 40m)



Tidak ada komentar: